Saturday, February 2, 2019


Sejarah dan latar belakang
Bisa dikatakan bahwa sejarah kesusastraan Arab modern dimulai dari akhir perang dunia pertama, khususnya mulai dari tahun 1920, yaitu ketika lepasnya beberapa negara Arab dari pemerintahan kolonialisme. Seperti Irak pada tahun 1921, Mesir pada tahun 1923, Libanon pada tahun 1926 dan negara-negara Arab lainnya. [1] Sehingga pada awal perkembangannya, banyak terjadi gelombang migrasi orang-orang arab ke negara lain, seperti ke wilayah Amerika, Australia dan Eropa, begitu juga sebaliknya. Sehingga menimbulkan dilema seperti: Apakah sastra arab itu identik dengan karya sastra orang arab saja, atau karya sastra arab yang dihasilkan oleh orang non-arab ataukah karya sastra orang arab yang tinggal di negara non arab? 
Perbandingan
            Jika dibandingkan dengan masa klasik dan masa kebangkitan,  kesusastraan Arab pada masa modern lebih kaya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, tema-temanya juga lebih bervariasi. Karena pada masa Modern  orang Arab lebih terbuka terhadap pengaruh-pengaruh eksternal, baik dari Timur maupun dari Barat.[2]
Adanya pengaruh-pengaruh tersebut menimbulkan berbagai aliran sastra, seperti romantisme,realisme, simbolisme, eksistensialisme, ekspresionalisme dan yang lainnya. Corak dan pengaruh ini tidak saja terlihat dalam subyek dan isinya, tapi juga dalam bentuk dan gayanya. Namun meskipun demikian, corak dan aliran sastra klasik pun masih terasa, meski secara bertahap mengalami penurunan.[3]
Karakteristik
Kesusastraan Arab modern bercermin pada suasana hidup yang kontemporer dalam semua aspeknya dan manifestasinya yang beraneka ragam. Baik prosa maupun puisi, keduanya memiliki alur perkembangan yang signifikan .
Prosa
Prosa pada masa modern lebih memperhatikan unsur pemikiran dari pada unsur gaya, tidak banyak menggunakan kata-kata retoris seperti saja’, tibaq, seperti pada masa sebelumnya. Pemikirannya runtun dan sistematis, penulis tidak keluar dari satu gagasan ke gagasan yang lain, pendahuluannya tidak panjang-panjang, tema cenderung pada tema yang sedang terjadi pada masyarakat, seperti masalah politik, sosial dan agama.
Puisi
Pada masa modern, puisi bebas menjadi lebih populer, dengan panjang yang bervariasi dan rima yang tidak mengikuti pola tertentu. Lariknya semakin pendek hingga ada yang hanya menggunakan dua atau tiga suku kata.
            Selain tema lama yang masih ada dan masih dipakai sejak masa klasik, ada beberapa tema puisi baru yang muncul pada masa modern ini, seperti patriotik, kamasyarakatan, kejiwaan, puisi drama dan lain sebagainya. [4]

Sastra Arab Diaspora.
Dalam perkembangan sastra arab modern juga, muncul istilah sastra arab mahjar (diaspora), yakni sastra arab yang muncul dari sekelompok orang yang telah melalukan penyebaran di luar tanah airnya, atau sastra arab rantauan.[5]


[1]Males Sutiasumarga, Kesusastraan Arab; Asal Mula dan Perkembangan, (Jakarta; Zikrul Hakim 2002), hlm. 113.
[2]Males Sutiasumarga, Kesusastraan Arab; Asal Mula dan Perkembangan, (Jakarta; Zikrul Hakim 2002), hlm. 113.
[3]Males Sutiasumarga, Kesusastraan Arab; Asal Mula dan Perkembangan, (Jakarta; Zikrul Hakim 2002), hlm. 114-117).
[4] Males Sutiasumarga, Kesusastraan Arab; Asal Mula dan Perkembangan, (Jakarta; Zikrul Hakim 2002), hlm. 118-120).
[5]Ahmad Atho‟illah, Sejarah Perkembangan Masyarakat & Sastra Diaspora Arab-Amerika, (Adabiyyat), hlm. 197

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts