Saturday, March 17, 2018




Peran Guru dalam Pembelajaran Bahasa
Guru memiliki peran yang berbeda sesuai dengan metode pengajaran yang digunakan. Namun berbagai peran guru tersebut merupakan salah satu hal yang paling penting dan dibutuhkan di dalam kelas maupun dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya yakni :
1)        Guru memiliki peran otoritas dalam kelas, siswa melakukan apa yang dikatakan oleh gurunya.
2)        Guru memiliki peran sebagai fasilitator dan sebagai seorang mitra agar siswa mengetahui kesalahan yang mereka lakukan dan cara mengoreksi kesalahan tersebut.
3)        Guru memiliki peran untuk membimbing siswa agar memahami bacaan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan isi bacaan tersebut.
4)        Guru memiliki peran sentral dan aktif, dalam hal ini guru sebagai mengarah dan mengendalikan perilaku bahasa dari para siswanya.
5)        Guru memiliki peran sebagai analis, guru bertanggung jawab dalam menentukan dan menanggapi kebutuhan bahasa siswa.
6)        Guru memiliki peran sebagai konselor, guru diharapkan bisa memberikan contoh bagaimana seorang pembicara bisa membuat lawan bicaranya mengerti.
7)        Guru memiliki peran sebagai manajer kegiatan kelompok, guru bertanggung jawab dalam menciptakan suasana kelas yang komunikatif dan mengatur kegiatan-kegiatan yang bersikap komunikatif dalam kelas.
8)        Guru memiliki peran sebagai seorang teknisi atau insinyur, guru dapat memberi bantuan yang dibutuhkan saja.

Pemilihan Kriteria Guru
Melihat peran guru yang beraneka ragam dan merupakan salah satu aspek penentu tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran, maka seorang guru harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu guna layak disebut  guru yang prefesional serta berkualitas.
Dalam kegiatan belajar mengajar ada beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum praktek mengajar, yakni aspek-aspek yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh para guru bahasa asing karena guru sangat mengambil andil dalam melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu bekembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demoktratis dan bertanggung jawab (UU. RI No 14 th. 2005 tentang guru dan dosen, 2006; 7) [1] . Sedangkan menurut Abid Taufiq Al Hasyimi ( 1983) ada beberapa aspek yang harus dimiliki guru bahasa asing khususnya Bahasa Arab sebagai berikut :
a. Cerdas (الذكاء)
Bahasa Arab mempunyai aturan-aturan yang kompleks seperti ilmu nahwu, sorof, balagoh dan lain-lain oleh karena itu, sangat logis bila guru harus memiliki kemampuan intelek yang cukup tinggi karena seorang tidak hanya dituntut untuk memahami namun juga memahamkan peserta didik bahkan mempermudah mereka terhadap teori dan aturan Bahasa Arab.
b. Berbudi Luhur(الأخلاق الكريمة)
Guru tidak hanya sebatas mentransfer ilmu yang ia miliki namun ia juga berkewajiban  berprilaku baik karena merupakan suri tauladan untuk mendidik peserta didik bagaimana berprilaku yang luhur.
c. Ilmu Luas(غزارة المادة العلمية)
Sebelum mengajar seorang guru diharuskan mempersiapkan dan menguasai materi yang akan diajarkan kepada peserta didik, jangan sampai ia tidak mengerti atau mengarang jawaban saat menjawab pertanyaan murid dikarenakan keterbatasan ilmunya.
d. Memiliki kecintaan terhadap profesi pendidik(الذاتية الرغبة)
Kunci keberhasilan seorang guru adalah menikmati dan mencintai profesinya sepenuh hati. Dan untuk pengajar Bahasa Arab hendaknya menata niat bahwa ia mengajar bukan sekedar mengajar namun juga mensyiarkan agama Allah dan berdakwah.
e. Menguasai ilmu pendagogik (على طرق التدريس العربية)
Kepandaian Berbahasa Arab tidak cukup, seorang guru haruslah pandai dalam mengajarkan sesuatu dan menyederhanakan sesuatu yang rumit dan memanage  kegiatan sehingga kegiatan belajar menjadi efektif, efesien dan menyenangkan.[2]

f. Melakukan Pendekatan
Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar seorang guru haruslah menguasai pendekatan kepada peserta didik baik mengenai psikologis atau hipotesa mengenai pemahaman tentang bahasa, pembelajaran bahasa dan pengajaran bahasa yang bersifat teoritis.

g. Memilih Metode Pembelajaran yang Sesuai
Metode adalah rencana dari pembelajaran bahasa yang konsisten dengan dengan suatu pendekatan, Metode menjadi kelanjutan pendekatan karena rencana pengajaran harus dikembangkan dari teori-teori tentang sifat alami bahasa dan pembelajaran bahasa untuk pemilihan materi pengajaran yang sesuai.

h. Mengimplementasikan pada Teknik Pembelajaran
Seorang guru yang sudah melakukan pendekatan kepada peserta didik dan menemukan metode yang tepat maka, ia bisa mempraktikannya . teknik yang diambil oleh seorang guru akan efesien  jika ia mempraktikan metode dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.[3]

Pembagian Guru  Bahasa
1.       Guru Lokal (Non Native Speaker)
Pengertian
       Guru lokal atau non native speaker adalah guru yang bukan penutur asli suatu bahasa, namun ia adalah seseorang yang mempelajari dan memahami bahasa asing tersebut melalui sebuah proses, dapat dikatakan juga non native speaker adalah kebalikan dari native speaker.


Contoh Penerapan Guru Lokal pada Pembelajaran Bahasa Asing
Seorang guru yang berasal dari dalam negeri, biasanya menyesuaikan materinya dengan silabus, kondisi, dan kebutuhan peserta didik. Meskipun guru tersebut memakai dialek dalam kesehariannya namun dalam pembelajaran ia harus menggunakan bahasa nasional guna menyesuaikan keadaan siswa sehingga tercipta kondisi pembelajaran yang kondusif.

Kelebihan dan Kekurangan
1) Kelebihan

1.       Mengetahui potensi kesulitan dan solusinya
2.       Merupakan buktinya nyata bahwa mempelajari bahasa arab hingga tingkat mahir bukanlah hal yang mustahil
3.       Mengetahui masalah spesifik  yang dihadapi oleh pelajar indonesia
4.       Mengetahui latar belakang budaya siswa indonesia
5.       Jika sempat tinggal dinegara berbahasa arab, mereka mungkin sadar dan bahkan menelaah persamaan dan perbedaan antara pengguna bahasa arab dan bahasa dan bahasa indonesia (native speaker jarang menelaah ini)
2) Kekurangan

1.       Tidak menguasai perasaan natural terhadap bahasa arab dan bagaimana menggunakannya diberbagai konteks yang berbeda
2.       Kurang dalam pengetahuan tentang latar belakang budaya yang mempengaruhi penggunaan bahasa arab
3.       Bahasa arabnya dipengaruhi oleh dialek bahasa lokal (bahasa indonesia)
4.       Kurang mampu menggunakan bahasa arab dengan lancar dan tepat sebagai model atau contoh bagi para siswa
5.       Sering terdapat kesalahan baik dalam pelafalan atau dalam menerjemahkan bahasa sehari-hari kedalam Bahasa Arab

2.       Guru Asing (Native Speaker)
Pengertian
Jika dilihat dari artinya, “native = penduduk asli” dan  “speaker = pembicara” atau penutur jadi, native speaker yaitu seseorang yang berbicara dalam bahasa yang merupakan bahasa aslinya atau bahasa ibunya. Seorang native speaker dapat berbicara dalam bahasanya dengan baik karena mereka menggunakan bahasa asing tersebut dalam kegiatan sehari-hari.

Contoh Penerapan Guru Asing pada Pembelajaran Bahasa Asing
Sebuah institusi mengambil guru penutur asli yang berasal dari negeri asal bahasa sasaran, kemudian mengajar di institusi tersebut sesuai dengan pengalaman, materi bahasa yang digunakan di negara itu. Dan biasanya hal ini diterapkan pada sekolah swasta atau lembaga bertaraf internasional.

Kekurangan dan Kelebihan
1) Kelebihan
1.       Menguasai selak beluk terhadap bahasa asing/arab dan bagaimana menggunakannya diberbagai konteks yang berbeda
2.       Memiliki pengetahuan tentang latar belakang budaya yang mempengaruhi penggunaan bahasa arab
3.       Mampu menggunakan bahasa arab dengan lancar dan tepat sesuai dengan menstandarisasikan dengan kegiatan dasar di negara penutur asli sebagai model atau contoh bagi para siswa yang mempelajari bahasa kedua.
4.       Bahasa arabnya tidak dipengaruhi oleh bahasa lokal (bahasa indonesia) dan meminimalisir kata-kata ah,ih, duh dam lain-lainnya.
5.       Menaikkan rating atau popularitas lembaga yang menggunakan jasa   native speaker.
2)  Kekurangan   

1.         Tidak mengetahui potensi kesulitan peserta didik dan solusinya
2.         Tidak mengetahui masalah spesifik  yang dihadapi oleh peserta didik Tidak mengetahui latar belakang budaya siswa  indonesia
3.         Tidak cocok untuk tingkatan pemula
4.         Kemungkinan adanya doktrin-doktrin ideologi yang dibawa oleh native speaker
5.         Bahasa yang digunakan monoton dan membosankan untuk tingkat pemula.
6.         Banyak kesukaran –kesukaran peserta didik pemula dalam memahami kata yang diajarkan native speaker.


Perbandingan Pendapat Mengenai Pemilihan Guru Bahasa Asing
1.       Dalam era globalisasi masyarakat indonesia perlu dipersiapkan agar mampu bersaing secara global. Menyadari ketertinggalan indoensia dalam bidang pendidikan. Pemerintah melakukan sebuah terobosan yakni merancang sekolah bertaraf internasional dan kwalitas pendidik dan tenaga pendidik yang mempunyai standar.  Dan telah banyak sekolah atau lembaga pendidikan yang mengadakan kelas bilingual atau kelas internasional. oleh karena itu, seorang guru bilingual atau internasional harus memiliki tingkat keterampilan kefasihan kedua bahasa secara sempurna baik negeri maupun luar negeri. Chin dan Wigglesworth, (2007:5)  Hasil tes TOAFL, TOEFL, dan TOICE bukan menjadi jaminan seorang guru bisa mengelola kelas bahasa dengan baik.

2.       Guru Lokal tidak kalah hebat dengan guru asing(Native Speker) bahkan guru lokal lebih baik dari guru asing dikarenakan pertama, faktor ekonomi, mendatangkan native speaker mengeleuarkan biasaya yang tidak sedikit. Faktor Sosial, guru asing kebih sulit beradaptasi dengan keadaan murid sehingga pembelajaran dalam kelascenderung monoton dsn membosankan.dari faktor pendiidkaan guru asing dalam menggunakan bahasanya namun, sistem pemebekajaran yang baik tidak peduli sebeara pintar guru tersebut namun, yang terpenting membuat guru paham[4].


3.       Dalam ranah globalisasi mengahadirkan langsung guru dari negeri bahasa sasaran mempunyai gensi  tersendiri. Selain itu, nativ speaker mampu menggunakan bahasa sasaran dengan baik dan tepat sebagai model atau contoh langsung bagi siswa serta  ia tidak dipengaruhi dengan aksen asing dan menguasai beragam dialek bahasa sasaran. Oleh karena itu native speaker dinilai cenderug lebih efektif dalam pembelajaran bahasa[5].




[1] Di akses di Pba.stainsalatiga.ac.id/urgemsi-teknologi-pendidikan/ pada senin, 13 maret 2017
[2] Diakses dimulimera.wordpress.com/2012/12/25/karakteristik-pendidik-bahasa-arab-ideal pada senin.13, maret 2017
[3] Fahrurozi Aziz, Erta Mahyuddin, Pembelajaran Bahasa Asing, Metode Tradisional dan Kontemporer.Bania Publising, Jakarta.2010.
[4] Diakses di Kompassiana.com pada senin, 13 maret 2017
[5] Sarianta.com/guru-bahasa-native-speaker-vs-orang-Indonesia/

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts