Peran
Guru dalam Pembelajaran Bahasa
Guru memiliki
peran yang berbeda sesuai dengan metode pengajaran yang digunakan. Namun
berbagai peran guru tersebut merupakan salah satu hal yang paling penting dan
dibutuhkan di dalam kelas maupun dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya yakni
:
1)
Guru memiliki peran otoritas dalam kelas, siswa melakukan
apa yang dikatakan oleh gurunya.
2)
Guru memiliki peran sebagai fasilitator dan sebagai seorang
mitra agar siswa mengetahui kesalahan yang mereka lakukan dan cara mengoreksi
kesalahan tersebut.
3)
Guru memiliki peran untuk membimbing siswa agar memahami
bacaan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan isi bacaan
tersebut.
4)
Guru memiliki peran sentral dan aktif, dalam hal ini guru
sebagai mengarah dan mengendalikan perilaku bahasa dari para siswanya.
5)
Guru memiliki peran sebagai analis, guru bertanggung jawab
dalam menentukan dan menanggapi kebutuhan bahasa siswa.
6)
Guru memiliki peran sebagai konselor, guru diharapkan bisa
memberikan contoh bagaimana seorang pembicara bisa membuat lawan bicaranya
mengerti.
7)
Guru memiliki peran sebagai manajer kegiatan kelompok, guru
bertanggung jawab dalam menciptakan suasana kelas yang komunikatif dan mengatur
kegiatan-kegiatan yang bersikap komunikatif dalam kelas.
8)
Guru memiliki peran sebagai seorang teknisi atau insinyur,
guru dapat memberi bantuan yang dibutuhkan saja.
Pemilihan
Kriteria Guru
Melihat
peran guru yang beraneka ragam dan merupakan salah satu aspek penentu tingkat
pencapaian keberhasilan pembelajaran, maka seorang guru harus memenuhi
kriteria-kriteria tertentu guna layak disebut
guru yang prefesional serta berkualitas.
Dalam
kegiatan belajar mengajar ada beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum
praktek mengajar, yakni aspek-aspek yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh para
guru bahasa asing karena guru sangat mengambil andil dalam melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
bekembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, serta menjadi warga negara yang demoktratis dan bertanggung jawab (UU.
RI No 14 th. 2005 tentang guru dan dosen, 2006; 7) [1]
. Sedangkan menurut Abid Taufiq Al Hasyimi ( 1983) ada beberapa aspek yang
harus dimiliki guru bahasa asing khususnya Bahasa Arab sebagai berikut :
a. Cerdas (الذكاء)
Bahasa Arab
mempunyai aturan-aturan yang kompleks seperti ilmu nahwu, sorof, balagoh dan
lain-lain oleh karena itu, sangat logis bila guru harus memiliki kemampuan
intelek yang cukup tinggi karena seorang tidak hanya dituntut untuk memahami
namun juga memahamkan peserta didik bahkan mempermudah mereka terhadap teori
dan aturan Bahasa Arab.
b. Berbudi Luhur(الأخلاق
الكريمة)
Guru tidak
hanya sebatas mentransfer ilmu yang ia miliki namun ia juga berkewajiban berprilaku baik karena merupakan suri
tauladan untuk mendidik peserta didik bagaimana berprilaku yang luhur.
c. Ilmu Luas(غزارة
المادة العلمية)
Sebelum
mengajar seorang guru diharuskan mempersiapkan dan menguasai materi yang akan
diajarkan kepada peserta didik, jangan sampai ia tidak mengerti atau mengarang
jawaban saat menjawab pertanyaan murid dikarenakan keterbatasan ilmunya.
d. Memiliki kecintaan terhadap profesi
pendidik(الذاتية الرغبة)
Kunci
keberhasilan seorang guru adalah menikmati dan mencintai profesinya sepenuh
hati. Dan untuk pengajar Bahasa Arab hendaknya menata niat bahwa ia mengajar
bukan sekedar mengajar namun juga mensyiarkan agama Allah dan berdakwah.
e. Menguasai ilmu pendagogik (على
طرق التدريس العربية)
Kepandaian Berbahasa Arab tidak cukup,
seorang guru haruslah pandai dalam mengajarkan sesuatu dan menyederhanakan
sesuatu yang rumit dan memanage kegiatan
sehingga kegiatan belajar menjadi efektif, efesien dan menyenangkan.[2]
f.
Melakukan Pendekatan
Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar
seorang guru haruslah menguasai pendekatan kepada peserta didik baik mengenai
psikologis atau hipotesa mengenai pemahaman tentang bahasa, pembelajaran bahasa
dan pengajaran bahasa yang bersifat teoritis.
g.
Memilih Metode Pembelajaran yang Sesuai
Metode adalah rencana dari pembelajaran
bahasa yang konsisten dengan dengan suatu pendekatan, Metode menjadi kelanjutan
pendekatan karena rencana pengajaran harus dikembangkan dari teori-teori
tentang sifat alami bahasa dan pembelajaran bahasa untuk pemilihan materi
pengajaran yang sesuai.
h.
Mengimplementasikan pada Teknik Pembelajaran
Seorang guru yang sudah melakukan
pendekatan kepada peserta didik dan menemukan metode yang tepat maka, ia bisa
mempraktikannya . teknik yang diambil oleh seorang guru akan efesien jika ia mempraktikan metode dan pendekatan
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.[3]
Pembagian
Guru Bahasa
1. Guru Lokal (Non
Native Speaker)
Pengertian
Guru lokal atau non native speaker adalah
guru yang bukan penutur asli suatu bahasa, namun ia adalah seseorang yang
mempelajari dan memahami bahasa asing tersebut melalui sebuah proses, dapat
dikatakan juga non native speaker adalah kebalikan dari native speaker.
Contoh
Penerapan Guru Lokal pada Pembelajaran Bahasa Asing
Seorang guru yang berasal dari dalam
negeri, biasanya menyesuaikan materinya dengan silabus, kondisi, dan kebutuhan
peserta didik. Meskipun guru tersebut memakai dialek dalam kesehariannya namun
dalam pembelajaran ia harus menggunakan bahasa nasional guna menyesuaikan
keadaan siswa sehingga tercipta kondisi pembelajaran yang kondusif.
Kelebihan
dan Kekurangan
1) Kelebihan
1.
Mengetahui
potensi kesulitan dan solusinya
2.
Merupakan
buktinya nyata bahwa mempelajari bahasa arab hingga tingkat mahir bukanlah hal
yang mustahil
3.
Mengetahui
masalah spesifik yang dihadapi oleh
pelajar indonesia
4.
Mengetahui
latar belakang budaya siswa indonesia
5.
Jika
sempat tinggal dinegara berbahasa arab, mereka mungkin sadar dan bahkan
menelaah persamaan dan perbedaan antara pengguna bahasa arab dan bahasa dan
bahasa indonesia (native speaker jarang menelaah ini)
2) Kekurangan
1.
Tidak
menguasai perasaan natural terhadap bahasa arab dan bagaimana menggunakannya
diberbagai konteks yang berbeda
2.
Kurang
dalam pengetahuan tentang latar belakang budaya yang mempengaruhi penggunaan
bahasa arab
3.
Bahasa
arabnya dipengaruhi oleh dialek bahasa lokal (bahasa indonesia)
4.
Kurang
mampu menggunakan bahasa arab dengan lancar dan tepat sebagai model atau contoh
bagi para siswa
5.
Sering
terdapat kesalahan baik dalam pelafalan atau dalam menerjemahkan bahasa
sehari-hari kedalam Bahasa Arab
2. Guru Asing
(Native Speaker)
Pengertian
Jika dilihat dari artinya, “native =
penduduk asli” dan “speaker = pembicara”
atau penutur jadi, native speaker yaitu seseorang yang berbicara dalam bahasa
yang merupakan bahasa aslinya atau bahasa ibunya. Seorang native speaker dapat
berbicara dalam bahasanya dengan baik karena mereka menggunakan bahasa asing
tersebut dalam kegiatan sehari-hari.
Contoh
Penerapan Guru Asing pada Pembelajaran Bahasa Asing
Sebuah institusi mengambil guru penutur
asli yang berasal dari negeri asal bahasa sasaran, kemudian mengajar di
institusi tersebut sesuai dengan pengalaman, materi bahasa yang digunakan di
negara itu. Dan biasanya hal ini diterapkan pada sekolah swasta atau lembaga
bertaraf internasional.
Kekurangan
dan Kelebihan
1) Kelebihan
1. Menguasai selak
beluk terhadap bahasa asing/arab dan bagaimana menggunakannya diberbagai
konteks yang berbeda
2. Memiliki pengetahuan
tentang latar belakang budaya yang mempengaruhi penggunaan bahasa arab
3. Mampu menggunakan
bahasa arab dengan lancar dan tepat sesuai dengan menstandarisasikan dengan
kegiatan dasar di negara penutur asli sebagai model atau contoh bagi para siswa
yang mempelajari bahasa kedua.
4. Bahasa arabnya tidak
dipengaruhi oleh bahasa lokal (bahasa indonesia) dan meminimalisir kata-kata
ah,ih, duh dam lain-lainnya.
5. Menaikkan rating
atau popularitas lembaga yang menggunakan jasa
native speaker.
2) Kekurangan
1.
Tidak mengetahui potensi kesulitan peserta didik dan
solusinya
2.
Tidak mengetahui masalah spesifik yang dihadapi oleh peserta didik Tidak
mengetahui latar belakang budaya siswa
indonesia
3.
Tidak cocok untuk tingkatan pemula
4.
Kemungkinan adanya doktrin-doktrin ideologi yang dibawa oleh
native speaker
5.
Bahasa yang digunakan monoton dan membosankan untuk tingkat
pemula.
6.
Banyak kesukaran –kesukaran peserta didik pemula dalam
memahami kata yang diajarkan native speaker.
Perbandingan
Pendapat Mengenai Pemilihan Guru Bahasa Asing
1.
Dalam era globalisasi masyarakat indonesia perlu
dipersiapkan agar mampu bersaing secara global. Menyadari ketertinggalan
indoensia dalam bidang pendidikan. Pemerintah melakukan sebuah terobosan yakni
merancang sekolah bertaraf internasional dan kwalitas pendidik dan tenaga
pendidik yang mempunyai standar. Dan
telah banyak sekolah atau lembaga pendidikan yang mengadakan kelas bilingual
atau kelas internasional. oleh karena itu, seorang guru bilingual atau
internasional harus memiliki tingkat keterampilan kefasihan kedua bahasa secara
sempurna baik negeri maupun luar negeri. Chin dan Wigglesworth, (2007:5) Hasil tes TOAFL, TOEFL, dan TOICE bukan
menjadi jaminan seorang guru bisa mengelola kelas bahasa dengan baik.
2.
Guru Lokal tidak kalah hebat dengan guru asing(Native
Speker) bahkan guru lokal lebih baik dari guru asing dikarenakan pertama,
faktor ekonomi, mendatangkan native speaker mengeleuarkan biasaya yang tidak
sedikit. Faktor Sosial, guru asing kebih sulit beradaptasi dengan keadaan murid
sehingga pembelajaran dalam kelascenderung monoton dsn membosankan.dari faktor
pendiidkaan guru asing dalam menggunakan bahasanya namun, sistem pemebekajaran
yang baik tidak peduli sebeara pintar guru tersebut namun, yang terpenting
membuat guru paham[4].
3.
Dalam ranah globalisasi mengahadirkan langsung guru dari
negeri bahasa sasaran mempunyai gensi
tersendiri. Selain itu, nativ speaker mampu menggunakan bahasa sasaran
dengan baik dan tepat sebagai model atau contoh langsung bagi siswa serta ia tidak dipengaruhi dengan aksen asing dan
menguasai beragam dialek bahasa sasaran. Oleh karena itu native speaker dinilai
cenderug lebih efektif dalam pembelajaran bahasa[5].
[1] Di akses di Pba.stainsalatiga.ac.id/urgemsi-teknologi-pendidikan/
pada senin, 13 maret 2017
[2] Diakses dimulimera.wordpress.com/2012/12/25/karakteristik-pendidik-bahasa-arab-ideal
pada senin.13, maret 2017
[3] Fahrurozi Aziz, Erta
Mahyuddin, Pembelajaran Bahasa Asing, Metode Tradisional dan Kontemporer.Bania
Publising, Jakarta.2010.
[4] Diakses di Kompassiana.com
pada senin, 13 maret 2017
[5]
Sarianta.com/guru-bahasa-native-speaker-vs-orang-Indonesia/
0 comments:
Post a Comment